Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Ussy Sulistyawati Kena Body Shaming, Awas Dampaknya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ussy Sulistiawaty. Instagram.com/@ussypratama
Ussy Sulistiawaty. Instagram.com/@ussypratama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu foto di akun Instagram artis Ussy Sulistiawaty mendapat nyinyiran dari warganet. Mereka menghina fisik anak-anak Ussy. Ussy berang, dia tidak tinggal diam. Dia melaporkan akun - akun yang menghina buah hatinya ke pihak berwajib.

Baca: Demi Lindungi Anak, Ayah Asi Sogi Kampanye #Makanbener

Komentar negatif tentang fisik seseorang atau body shaming seperti yang dialami Ussy, bisa terjadi di mana saja, termasuk lewat media sosial. Korbannya pun dari berbagai jenjang usia, tak terkecuali para remaja yang terpapar media sosial setiap hari. Dampaknya tak main-main. Remaja korban body shaming rentan tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah.

Memasuki fase pra-remaja (11-13 tahun) dan remaja (13-17 tahun), anak kerap mengalami konsep imaginary audience yaitu perasaan seperti selalu diperhatikan orang lain. Kondisi ini mempengaruhi rasa percaya diri remaja. "Ketika anak mengalami body shaming di masa ini (pra-remaja hingga remaja), maka rasa percaya diri anak akan menurun. Anak bisa jadi malas sekolah, terhambat pergaulannya atau timbul stres. Akibatnya, eksplorasi anak berkurang dan menghambat kemajuan mereka," kata psikolog anak dan remaja, Saskhya Aulia Prima kepada Bintang.

Terdengar sepele, psikolog dari Tiga Generasi ini mengingatkan betapa dampak body shaming itu bisa sangat vital. Karena body shaming akan mempengaruhi bagaimana anak melihat dan berperilaku dalam lingkungan sosialnya di masa mendatang.

Lantas, apa yang bisa dilakukan orang tua ketika anak menjadi korban body shaming? Yang pertama, orang tua perlu memahami terlebih dahulu, apa itu body shaming? Saskhya mengungkapkan terkadang orang tua menganggap komentar seputar fisik adalah hal yang biasa. Selanjutnya, usahakan memberi tahu dengan cara yang tidak menyinggung anak jika orang tua merasa memang ada yang perlu diperbaiki dari fisik anak. "Misalnya, bobot tubuh anak bertambah. Orang tua bisa memberi pengertian kepada anak dari sisi kesehatan. Setelahnya, orang tua bisa mengajak anak berolahraga bersama supaya lebih sehat," Saskhya mencontohkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika anak merasa diserang karena kondisi fisiknya, ajak anak berdiskusi secara logis. Saskhya mengambil contoh kasus anak yang merasa tidak cantik karena kulitnya gelap. "Orang tua bisa mengajak anak melihat berapa banyak selebriti cantik yang kulitnya gelap. Tanyakan juga pada anak berapa banyak orang yang mengkritik kulit gelapnya. Kemudian bandingkan dengan jumlah teman yang ia miliki. Dorong anak memahami bahwa cantik itu relatif, bukan sesuatu yang mutlak. Tujuannya adalah untuk menanamkan pola pikir yang positif kepada anak," papar dia.

Membentuk pola pikir positif pada anak bukan perkara mudah. "Ini bukan usaha semalam. Pola pikir positif seperti otot, kalau tidak terus dilatih akan lembek," imbuh Saskhya.

Baca: Singapura Izinkan Gay Adopsi Anak Lewat Ibu Pengganti

Oleh sebab itu, ia berharap orang tua rutin berkomunikasi secara intim dengan anak setiap hari. Tidak hanya ketika anak mengalami masalah. "Jadi kala muncul kecemasan pada anak, mereka akan segera kembali pada pola pikir yang positif," kata dia.

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

5 jam lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

5 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

9 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.